Sejak zaman kuno, manusia telah menjinakkan berbagai jenis hewan untuk dijadikan peliharaan. Namun, hewan pertama yang berhasil dijinakkan dan hidup berdampingan dengan manusia adalah anjing.

Berdasarkan temuan arkeologi dan studi ilmiah, domestikasi anjing diperkirakan terjadi sekitar 15.000 hingga 30.000 tahun lalu. Meski tidak ada catatan pasti tentang kapan anjing mulai dipelihara, bukti fosil menunjukkan bahwa tulang anjing paling awal ditemukan di Belgia pada 2008 dan berusia sekitar 31.700 tahun.

Para ilmuwan dapat membedakan anjing peliharaan dari serigala liar melalui struktur kerangkanya. Anjing memiliki gigi yang lebih kecil serta puncak sagital—tonjolan tulang di kepala yang terhubung ke rahang—yang lebih pendek dibandingkan serigala. Temuan kerangka anjing purba di Rusia, Ukraina, serta wilayah lain di Eropa, Asia, dan Australia membuktikan bahwa domestikasi anjing terjadi di berbagai belahan dunia.

Teori “jam molekuler” berbasis DNA juga digunakan untuk melacak evolusi anjing, meskipun hasilnya masih diperdebatkan. Serigala yang pertama kali tertarik pada pemukiman manusia karena mencari sisa makanan, secara bertahap berevolusi menjadi lebih jinak. Seiring waktu, manusia mulai membiakkan anjing untuk berburu, menggembala, menjaga, dan bahkan sebagai teman.

Setelah anjing, manusia kemudian mulai menjinakkan hewan lain seperti domba dan kambing sekitar 11.000 tahun lalu, diikuti oleh kucing sekitar 9.000 tahun lalu. Hewan ternak seperti sapi, kuda, dan unta juga mulai dijinakkan seiring berkembangnya peradaban dan perdagangan.