Fakta Menarik: Bumi Dulunya Bola Salju Raksasa, Ilmuwan Ungkap Bukti dan Dampaknya
Jakarta – Saat ini, Bumi yang kita huni dipenuhi dengan kehidupan yang beragam dan iklim yang relatif stabil. Namun, sekitar 720 juta tahun yang lalu, Bumi mengalami perubahan drastis yang membuatnya terlihat sangat berbeda. Berdasarkan penelitian terbaru, ilmuwan menemukan bahwa pada masa tersebut, Bumi pernah tertutup es, mirip seperti bola salju raksasa.
Temuan ini berasal dari penelitian yang dilakukan oleh tim ilmuwan gabungan dari University College London (UCL), yang memeriksa butiran zirkon dari formasi batuan di Skotlandia dan Irlandia. Bukti tersebut menunjukkan bahwa Bumi mengalami glasiasi besar yang dikenal sebagai “Glasiasi Sturtian”. Pada masa ini, Bumi tertutup es dalam jangka waktu yang panjang sebelum akhirnya mencair, yang diduga memicu awal kehidupan multiseluler.
Penemuan Bukti dari Skotlandia dan Irlandia
Penelitian ini berfokus pada lapisan batuan yang ditemukan di formasi Port Askaig dan Garbh Eileach, dua lokasi di Skotlandia dan Irlandia. Para ilmuwan menguji lebih dari 2.000 butiran zirkon dari lapisan sedimen tersebut untuk menentukan usianya. Teknik analisis menggunakan uranium dan timah dalam zirkon ini membantu mereka menentukan bahwa batuan tersebut terbentuk antara 720 hingga 662 juta tahun lalu.
Periode tersebut dikenal sebagai Zaman Kriogenia, yang menandai salah satu fase terdingin dalam sejarah Bumi. “Pada masa itu, Bumi mengalami transisi dari iklim tropis yang hangat menjadi dunia yang tertutup es,” jelas Elias Rugen, kandidat PhD di UCL yang terlibat dalam penelitian ini.
Bumi Sebagai ‘Bola Salju Raksasa’
Fenomena glasiasi Sturtian diperkirakan menyebabkan seluruh permukaan Bumi tertutup es, sehingga membentuk apa yang oleh para ilmuwan disebut sebagai “Bola Salju Bumi”. Selama periode ini, kehidupan di Bumi sangat terbatas, dengan sebagian besar makhluk hidup berupa bakteri fotosintetik yang beradaptasi dengan lingkungan ekstrem.
Setelah jutaan tahun tertutup es, Bumi akhirnya mulai mencair. Menurut ahli geokimia UCL, Graham Shields, pencairan ini membawa dampak besar pada evolusi kehidupan. “Peristiwa pencairan es besar-besaran ini memicu seleksi alam yang ketat, di mana hanya makhluk yang mampu beradaptasi dengan cepat yang bertahan hidup,” jelas Shields.
Awal Mula Kehidupan Multiseluler
Ilmuwan percaya bahwa peristiwa pencairan es ini menciptakan kondisi lingkungan yang mendukung munculnya kehidupan multiseluler. Fosil-fosil pertama makhluk hidup kompleks muncul tak lama setelah Bumi mencair dari fase beku. “Kehidupan multiseluler yang kita kenal sekarang-termasuk hewan dan tumbuhan-berasal dari makhluk yang berhasil bertahan dari tantangan iklim ekstrem ini,” tambah Shields.
Penemuan ini semakin memperjelas bahwa perubahan iklim yang ekstrim di masa lalu memainkan peran penting dalam perkembangan kehidupan di Bumi. Studi ini juga menunjukkan betapa dinamisnya kondisi Bumi sepanjang sejarah, di mana perubahan besar seperti glasiasi dapat memicu evolusi kehidupan yang signifikan.
Kesimpulan:
Fenomena “Bola Salju Bumi” menunjukkan betapa ekstremnya perubahan iklim yang pernah dialami planet kita. Dari dunia yang tertutup es hingga mencair dan mendukung kehidupan multiseluler, sejarah Bumi menawarkan wawasan penting tentang evolusi kehidupan. Penelitian terbaru ini mengungkap bahwa apa yang kita lihat di Bumi saat ini hanyalah sebagian kecil dari perjalanan panjangnya dalam menghadapi perubahan ekstrem.