Jejak Sejarah Kantor Ledeng: Instalasi Katup Kran Zaman Kolonial Ditemukan
Proses revitalisasi Office Museum Kantor Ledeng, yang juga dikenal sebagai Kantor Wali Kota Palembang, terus berjalan dengan cepat. Proyek ini ditargetkan selesai pada 29 November 2024 dan dijadwalkan untuk diresmikan keesokan harinya, 30 November 2024.
Penemuan Instalasi Air Bersejarah
Selama proses revitalisasi berlangsung, para pekerja menemukan instalasi air atau ledeng saat menggali taman di belakang kantor pada 11 Oktober 2024. Penemuan ini langsung menjadi perhatian karena berkaitan dengan sejarah panjang gedung tersebut.
Berdasarkan pantauan aaapotassiumiodide.com, instalasi kran air itu masih terlihat kokoh meski terdapat beberapa kerusakan akibat usia dan korosi. Setelah dibersihkan, instalasi tersebut tampak seperti baru, meskipun sudah tidak digunakan selama bertahun-tahun.
“Ini adalah instalasi katup kran Valve Watertoren yang ditemukan sekitar sebulan lalu di taman belakang saat pekerja sedang menggali kolam,” ujar Kms Ari Panji, Ketua Office Museum sekaligus anggota Tim Ahli Cagar Budaya (TACB), saat ditemui di Kantor Wali Kota Palembang pada Kamis (28/11/2024).
Instalasi Bersejarah Dipindahkan
Menurut Ari, instalasi tersebut awalnya hanya dibiarkan di belakang kantor. Namun, setelah menyadari nilai sejarahnya, ia meminta agar instalasi itu dipindahkan ke bagian depan kantor sebagai bukti autentik bahwa gedung tersebut dulunya adalah kantor ledeng.
“Sebulan yang lalu, saya sempat mengunjungi taman belakang kantor dan melihat instalasi katup kran itu tergeletak begitu saja. Saya meminta agar benda itu dibersihkan dan dipindahkan ke depan sebagai pengingat sejarah,” ungkapnya.
Pemindahan instalasi dilakukan pada 22 Oktober 2024. Ketika revitalisasi selesai dan museum resmi dibuka untuk umum, pengunjung akan dapat melihat langsung artefak ini sebagai salah satu bagian dari sejarah panjang kantor ledeng yang dibangun pada masa penjajahan Belanda.
Sejarah Kantor Ledeng
Gedung yang kini digunakan sebagai Kantor Wali Kota Palembang memiliki sejarah panjang. Dibangun pada tahun 1928 dan selesai pada 1931, gedung ini awalnya berfungsi sebagai kantor ledeng pada masa kolonial Belanda. Setelah Indonesia merdeka, gedung ini tetap digunakan, bahkan pada masa pendudukan Jepang.
Ari Panji menjelaskan bahwa meskipun fungsinya telah berganti, arsitektur bangunan ini tetap mempertahankan keasliannya sejak zaman Belanda. “Hanya tata letak kantor di dalam gedung yang mengalami perubahan, tetapi struktur utamanya masih sama seperti saat pertama kali dibangun,” tambahnya.
Instalasi Air Sebagai Bukti Sejarah
Instalasi kran air yang ditemukan diperkirakan berusia lebih dari 50 tahun. Meskipun kondisinya sudah tidak layak pakai, keberadaannya menjadi bukti nyata sejarah gedung tersebut. Ketika museum dibuka, masyarakat akan memiliki kesempatan untuk belajar lebih banyak tentang peran gedung ini sebagai kantor ledeng sejak zaman kolonial hingga kini.