Kamu Akan Tetap Punya Pikiran Tajam Seiring Menua Jika Meninggalkan 9 Perilaku Ini Menurut Psikologi, Ini Penjelasannya!

Pada 8 November 2024, para ahli psikologi menyebutkan bahwa menjaga ketajaman pikiran seiring bertambahnya usia sangat memungkinkan, asalkan kita menghindari beberapa perilaku yang dapat merusak kesehatan otak. Dalam sebuah penelitian, psikolog memberikan sembilan perilaku yang harus dihentikan agar otak tetap aktif dan sehat di usia tua. Berikut adalah penjelasannya.

Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk kesehatan otak. Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur atau pola tidur yang buruk dapat mengurangi kemampuan kognitif dan daya ingat. Tidur yang nyenyak memberikan kesempatan bagi otak untuk memproses informasi dan memperkuat memori. Oleh karena itu, menjaga pola tidur yang sehat menjadi hal yang sangat penting untuk tetap berpikir tajam.

Isolasi sosial telah terbukti mempercepat penurunan fungsi kognitif. Berinteraksi dengan orang lain, terlibat dalam percakapan, atau sekadar mengikuti kegiatan sosial dapat merangsang otak dan menjaga keterampilan kognitif. Dengan berbicara dan berinteraksi secara rutin, otak akan terlatih dan tetap aktif.

Olahraga tidak hanya bermanfaat bagi tubuh, tetapi juga untuk otak. Aktivitas fisik seperti berjalan kaki, berenang, atau olahraga ringan lainnya meningkatkan aliran darah ke otak dan meningkatkan neuroplastisitas. Dengan menjaga tubuh aktif, otak pun akan lebih terjaga kemampuannya.

Pola makan yang buruk dapat mempengaruhi kesehatan otak. Konsumsi makanan yang tinggi gula, lemak jenuh, dan garam dapat memperburuk memori dan kemampuan kognitif. Sebaliknya, makanan yang kaya antioksidan, vitamin, dan mineral, seperti buah-buahan, sayuran, dan ikan berlemak, dapat membantu melindungi otak dari penuaan dini.

Otak yang tidak pernah dilatih atau diberikan tantangan mental akan lebih mudah mengalami penurunan fungsi. Menghindari kebosanan dengan berlatih memecahkan teka-teki, belajar keterampilan baru, atau membaca dapat merangsang otak dan mempertajam daya pikir.

Stres yang berlangsung lama dapat mempengaruhi kinerja otak, mengurangi kemampuan memori, dan meningkatkan risiko penyakit mental seperti demensia. Teknik relaksasi, meditasi, dan pernapasan dalam dapat membantu menurunkan tingkat stres dan menjaga kesehatan otak.

Sementara multitasking terlihat efisien, penelitian menunjukkan bahwa melakukan terlalu banyak hal sekaligus dapat mengurangi fokus dan kemampuan otak untuk memproses informasi dengan baik. Fokus pada satu tugas pada satu waktu lebih baik untuk otak dan meningkatkan produktivitas.

Mengabaikan masalah kesehatan mental seperti kecemasan atau depresi dapat mempengaruhi fungsi otak. Menjaga kesehatan mental dengan berbicara kepada seorang profesional atau teman dekat jika diperlukan dapat mencegah penurunan kognitif.

Terlalu sering menunda pengambilan keputusan atau membuat keputusan berdasarkan emosi sesaat dapat merusak kemampuan otak dalam membuat keputusan yang lebih bijaksana. Meninggalkan kebiasaan menunda-nunda dapat meningkatkan ketajaman otak dan kemampuannya untuk berpikir jernih.

Dengan menghindari perilaku-perilaku tersebut, kita dapat menjaga otak tetap tajam dan aktif sepanjang hidup, bahkan di usia lanjut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *