Langkah Baru dalam Eksplorasi Mars: Ilmuwan Temukan Cara Cari Kehidupan
Para ilmuwan kini mungkin telah menemukan kunci untuk mendeteksi kehidupan purba di Mars, melalui fosil mikroba yang terperangkap dalam mineral sulfat seperti gipsum. Endapan gipsum di Mars diyakini dapat menyimpan jejak kehidupan mikroba yang pernah ada miliaran tahun yang lalu, serupa dengan mikroorganisme pertama yang muncul di Bumi sekitar empat miliar tahun lalu. Namun, untuk memastikan teori ini, dibutuhkan teknologi yang tepat. Untungnya, para ilmuwan baru-baru ini menguji sebuah alat canggih yang disebut spektrrometer massa bertenaga laser, yang dirancang khusus untuk digunakan dalam misi luar angkasa.
Fosil Mikroba dalam Gipsum: Petunjuk Kehidupan di Mars
Fosil mikroba yang ditemukan dalam mineral gipsum di Bumi menjadi bukti awal bahwa gipsum memiliki potensi untuk mengawetkan jejak kehidupan mikroba. Gipsum adalah mineral yang terbentuk di lingkungan yang sangat mirip dengan kondisi di Mars—pada saat planet tersebut memiliki lautan dan danau yang kini telah mengering. Penemuan ini memberi harapan baru bahwa metode yang sama dapat digunakan untuk mencari tanda-tanda kehidupan di Planet Merah.
Youcef Sellam, seorang mahasiswa PhD dari Institut Fisika, Universitas Bern, dan penulis utama penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Frontiers in Astronomy and Space Sciences, mengungkapkan, “Temuan ini memberikan dasar metodologis yang kuat untuk mendeteksi biosignature dalam mineral sulfat di Mars, yang menjadi panduan penting bagi misi eksplorasi di masa mendatang.”
Kehidupan di Bumi: Menguak Rahasia Mars
Sekitar empat miliar tahun lalu, kehidupan pertama di Bumi muncul dalam bentuk mikroba yang menghuni lautan purba. Para ilmuwan kini bertanya-tanya apakah hal serupa terjadi di Mars pada waktu yang sama. Jika kehidupan memang ada di Mars, bagaimana cara membuktikannya? Penelitian terbaru menunjukkan bahwa fosil mikroba dapat bertahan dalam formasi gipsum, yang sangat mirip dengan batuan sulfat yang ditemukan di Mars. Ini adalah langkah besar dalam memahami potensi kehidupan di Mars.
“Sulfat di Mars berfungsi serupa dengan gipsum di Bumi, yang memiliki kemampuan luar biasa untuk mengawetkan fosil,” jelas Sellam. Gipsum terbentuk dengan cepat dan dapat menangkap jejak mikroorganisme yang mungkin pernah hidup di Mars sebelum struktur biologis mereka rusak.
Spektrometer Laser: Teknologi Baru untuk Mendeteksi Kehidupan
Untuk membuktikan bahwa alat spektrometer massa bertenaga laser dapat mendeteksi fosil mikroba dalam gipsum, para ilmuwan mengujinya pada formasi gipsum yang terbentuk selama Messinian Salinity Crisis, sebuah periode ketika Laut Mediterania mengering. Mereka menggunakan alat ini untuk menganalisis sampel gipsum yang diambil dari Aljazair. Melalui mikroskop optik, mereka mencari tanda-tanda kehidupan mikroba dalam bentuk struktur berliku, berongga, serta material kimia yang menunjuk pada adanya kehidupan.
Hasilnya? Mereka menemukan filamen panjang berliku dalam gipsum, yang sebelumnya diidentifikasi sebagai alga bentik atau sianobakteri. Kini, para ilmuwan percaya struktur tersebut lebih mungkin merupakan bakteri pengoksidasi sulfur seperti Beggiatoa, yang sering ditemukan di lingkungan berair yang kaya akan sulfur. Fosil mikroba ini dikelilingi oleh mineral tanah liat dan pirit, yang sering kali dikaitkan dengan keberadaan kehidupan organik.
Mars dan Potensi Kehidupan Purba
Jika teknologi ini digunakan di Mars, para ilmuwan berharap dapat menemukan tanah liat dan dolomit dalam sampel gipsum yang diambil dari planet tersebut. Penemuan ini akan menjadi bukti yang sangat kuat adanya kehidupan purba di Mars. Namun, Sellam juga memperingatkan bahwa tantangan utama dalam misi ke Mars adalah membedakan antara biosignature asli dan mineral yang terbentuk tanpa adanya makhluk hidup.
“Meskipun temuan ini menunjukkan bukti kuat terkait asal-usul biologis fosil filamen dalam gipsum, kami masih memerlukan alat deteksi tambahan untuk memastikan keakuratan hasil di Mars,” kata Sellam. Dengan perkembangan teknologi ini, kita semakin dekat untuk menjawab salah satu pertanyaan terbesar umat manusia: apakah kehidupan pernah ada di Mars?