Lautan yang Terbakar: Keajaiban Al-Qur’an yang Dibenarkan oleh Sains Modern
Al-Qur’an mengungkap berbagai fenomena alam yang pada masanya belum diketahui oleh manusia. Firman Allah yang telah ada sejak 14 abad lalu mengenai keberadaan api di dasar laut kini terbukti kebenarannya melalui penelitian ilmiah modern.
Allah SWT berfirman dalam Surah At-Tur ayat 6:
وَالْبَحْرِ الْمَسْجُوْرِۙ ٦
Artinya: “Demi lautan yang dipanaskan (di dalamnya ada api).”
Terjemahan lainnya menyebutkan, “Demi lautan yang terbakar (terpanaskan),” atau “Demi laut yang berapi.”
Dalam Tafsir Al-Azhar, Buya HAMKA menjelaskan bahwa tafsir dari Sa’id bin al-Musayyab, yang merujuk pada Ali bin Abu Thalib, menyebut air laut selalu bergolak. Hal ini menunjukkan bahwa air laut mengandung panas, yang ditafsirkan oleh Buya HAMKA sebagai keberadaan api di dalamnya.
Penjelasan ini diperkuat oleh ayat dalam Surah At-Takwir ayat 6:
وَاِذَا الْبِحَارُ سُجِّرَتْۖ ٦
Artinya: “Demi apabila lautan telah mendidih.”
Terjemahan Kementerian Agama RI menyebutkan, “apabila lautan dipanaskan.”
Perkembangan teknologi modern mengungkap kebenaran ayat ini. Para ahli geologi menemukan keberadaan gunung berapi aktif di dasar laut yang memuntahkan lava cair.
Pada Agustus 2012, Japan Agency for Marine-Earth Science and Technology (JAMSTEC) melaporkan penemuan aktivitas vulkanik bawah laut di Omurodashi, yang terletak di selatan Pulau Izu-Oshima, Jepang. Tim ilmuwan yang dipimpin oleh Kenichiro Tani dari Institute for Research on Earth Evolution (IFREE) JAMSTEC berhasil mengumpulkan bukti aktivitas vulkanik berupa zona hidrotermal bawah laut serta endapan hasil dari aktivitas tersebut.
Pada tahun 2023, ekspedisi yang dilakukan oleh para peneliti dari Kanada mengungkap aktivitas gunung berapi bawah laut di perairan lepas pantai Pasifik Kanada. Gunung berapi kuno yang sebelumnya dianggap tidak aktif ternyata masih mengeluarkan cairan panas, menciptakan lingkungan yang ideal bagi kehidupan laut, termasuk ikan pari (skate) yang bertelur di area tersebut.
Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik di dasar laut telah diketahui sejak 1960-an. Nadiyah Thayyarah, dalam bukunya Mausu’ah al-I’jaz al-Qur’ani, menjelaskan bahwa palung-palung laut dengan kedalaman 65-150 kilometer mengalami pemanasan akibat magma yang terdorong keluar dari dalam bumi.
Lapisan batuan panas ini disebut “zona lemah,” tempat keluarnya magma yang bersuhu lebih dari 1.000 derajat Celsius. Saat magma mencapai dasar laut, ia memanaskan air sekitarnya, meskipun air laut yang dingin tidak sepenuhnya memadamkan bara panasnya.
Menariknya, Al-Qur’an menggunakan istilah “laut yang terbakar,” yang sangat relevan dengan fenomena ini. Di dasar samudra yang minim oksigen, lava tidak menyala seperti api di daratan, tetapi tetap berwarna hitam pekat dengan suhu yang sangat tinggi. Hal ini mirip dengan pelat besi di dalam oven yang tetap panas meskipun tidak menyala, sebagaimana dijelaskan oleh Nadiyah Thayyarah dalam tafsirnya tentang Surah At-Tur ayat 6.
Dengan temuan-temuan ilmiah ini, semakin jelas bahwa Al-Qur’an telah mengungkap fenomena alam jauh sebelum ilmu pengetahuan modern dapat membuktikannya.