https://aaapotassiumiodide.com

Mengenal Perjanjian Saragosa: Sejarah dan Dampak Besarnya

Sejarah Indonesia tak lepas dari kehadiran bangsa asing yang tertarik pada kekayaan alamnya. Perebutan kekuasaan antara bangsa-bangsa Eropa di Nusantara berlangsung selama bertahun-tahun. Salah satu konflik penting yang berakhir dengan kesepakatan adalah Perjanjian Saragosa. Perjanjian ini menjadi titik penting dalam sejarah persaingan antara Spanyol dan Portugis di kawasan Maluku.

Latar Belakang Perjanjian

Sebelum Perjanjian Saragosa disahkan, Spanyol dan Portugis telah menandatangani Perjanjian Tordesillas pada 7 Juni 1494. Perjanjian ini membagi wilayah dunia menjadi dua bagian berdasarkan garis demarkasi yang ditetapkan di Samudra Atlantik. Spanyol mendapat wilayah di sebelah barat garis, sementara Portugis memperoleh wilayah di sebelah timur.

Namun, situasi berubah ketika kedua bangsa tersebut tiba di kawasan Maluku. Portugis lebih dahulu sampai pada tahun 1512, sedangkan Spanyol tiba di Filipina pada 1521 dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Maluku. Persaingan semakin memanas ketika kedua negara saling klaim atas wilayah ini, sehingga diperlukan perundingan baru untuk menyelesaikan konflik tersebut.

Isi dan Dampak Perjanjian Saragosa

Pada 22 April 1529, perundingan berlangsung di Zaragoza, Spanyol. Delegasi kedua negara terdiri dari para ahli seperti astronom, matematikawan, dan kartografer. Perjanjian yang ditandatangani oleh Raja John III dari Portugis dan Kaisar Charles V dari Spanyol ini menghasilkan kesepakatan berikut:

  1. Penetapan Garis Demarkasi Baru: Garis ini berada sekitar 1.763 kilometer di sebelah timur Kepulauan Maluku. Wilayah timur menjadi milik Spanyol, sedangkan wilayah barat menjadi milik Portugis.
  2. Spanyol Meninggalkan Maluku: Sebagai gantinya, Spanyol memusatkan aktivitasnya di Filipina.
  3. Kompensasi Finansial: Portugis membayar 350.000 dukat emas kepada Spanyol sebagai kompensasi.

Perjanjian ini memberikan legitimasi bagi Portugis untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku. Mereka membangun benteng-benteng dan menjalankan kebijakan monopoli yang menimbulkan perlawanan dari masyarakat setempat.

Warisan Portugis di Indonesia

Kehadiran Portugis di Maluku meninggalkan jejak yang bertahan hingga kini. Beberapa di antaranya adalah:

  • Kebudayaan: Musik keroncong yang diiringi gitar merupakan salah satu pengaruh Portugis.
  • Bahasa: Beberapa kata dalam bahasa Indonesia, seperti pesta, sabun, dan meja, berasal dari bahasa Portugis.
  • Nama Keluarga: Nama-nama khas seperti da Silva dan Rodriguez menjadi bagian dari masyarakat lokal.
  • Agama Katolik: Penyebaran agama Katolik di beberapa wilayah timur Indonesia.

Kesimpulan

Perjanjian Saragosa menjadi tonggak penting dalam sejarah kolonialisme di Indonesia. Meski memberikan Portugis dominasi di Maluku, kebijakan mereka memicu perlawanan rakyat yang akhirnya mengakhiri kekuasaan Portugis di wilayah tersebut. Sejarah ini menjadi pengingat tentang bagaimana persaingan global berdampak pada wilayah Nusantara dan membentuk perjalanan panjang Indonesia menuju kemerdekaannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *