https://aaapotassiumiodide.com

Mengungkap Zaman Megalitikum: Sejarah, Ciri-Ciri, dan Peninggalannya

Zaman Megalitikum adalah periode di mana manusia belum mengenal logam sebagai bahan untuk membuat peralatan dan perlengkapan sehari-hari. Pada masa ini, segala bangunan dan alat yang digunakan dibuat dari batu berukuran besar, yang menyebabkan era ini sering disebut sebagai Zaman Batu Besar.

Dalam sejarah arkeologi, zaman batu sendiri terbagi menjadi beberapa periode berdasarkan teknik pembuatan alat dan fungsi perkakasnya, yaitu Zaman Paleolitikum (Batu Tua), Zaman Mesolitikum (Batu Madya), Zaman Neolitikum (Batu Muda), dan Zaman Megalitikum (Batu Besar).

Artikel ini akan menjelaskan lebih dalam mengenai pengertian Zaman Megalitikum, ciri-cirinya, serta peninggalan-peninggalan penting yang ditemukan dari periode ini.

Apa Itu Zaman Megalitikum?

Istilah “Megalitikum” berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yang memiliki arti batu”. Zaman ini diperkirakan sudah berlangsung sejak periode Neolitikum hingga zaman awal logam.

Pada zaman ini, manusia menghasilkan struktur dan bangunan besar yang sering digunakan sebagai tempat pemujaan arwah leluhur dalam kepercayaan Animisme dan Dinamisme.

Periode Zaman Megalitikum

Menurut Van Heine Geldern, kebudayaan Megalitikum di Indonesia terbagi menjadi dua periode utama:

Megalitikum Tua
Berlangsung pada sekitar 2.500–1.500 SM, Megalitikum Tua dipengaruhi oleh kebudayaan kapak persegi dan mulai menyebar di Indonesia pada masa ini.

Megalitikum Muda
Pada periode 1.000–100 SM, kebudayaan Megalitikum Muda mulai berkembang, dengan pengaruh kuat dari kebudayaan Dongson dan Deutero Melayu.

Ciri-Ciri Zaman Megalitikum

Menurut buku “Sejarah Nasional Indonesia: Masa Prasejarah Sampai Masa Proklamasi Kemerdekaan,” ciri-ciri Zaman Megalitikum adalah sebagai berikut:

Banyak bangunan dibuat dari batu besar yang kasar dan minim sentuhan teknis halus.

Alat-alat hanya dibentuk dengan cara diratakan atau diasah.

Kehidupan manusia pada periode ini sangat sederhana, karena masih terbatasnya pengetahuan tentang alat dan teknologi.

Peninggalan-Peninggalan Zaman Megalitikum

Beberapa peninggalan Zaman Megalitikum yang signifikan antara lain:

Menhir
Menhir adalah batu tegak yang digunakan sebagai simbol pemujaan leluhur. Bentuknya seperti tugu yang berdiri tegak dan sering ditemukan di berbagai daerah. Ada dua tipe menhir, yaitu yang tidak dipahat dan yang dipahat.

Dolmen
Dolmen adalah meja batu yang terdiri dari satu lempengan batu besar yang ditopang oleh beberapa batu di bawahnya. Dolmen biasanya digunakan sebagai tempat meletakkan sesajen atau sebagai tempat duduk pemimpin suku untuk menerima kekuatan spiritual.

Punden Berundak
Struktur ini merupakan bangunan bertingkat dengan beberapa lapisan undakan yang terbuat dari batu. Punden berundak dipercaya sebagai tempat suci untuk ritual keagamaan.

Peti Batu
Peti batu adalah tempat penyimpanan jenazah yang terbuat dari lempengan batu. Biasanya peti ini ditemukan di bawah tanah dan digunakan untuk pemakaman.

Waruga
Waruga adalah kuburan batu berbentuk kubus atau bulat dengan penutup di atasnya, mirip seperti sarkofagus. Namun, mayat di dalamnya biasanya ditempatkan dalam posisi jongkok terlipat. Waruga banyak ditemukan di wilayah Minahasa.

Sarkofagus
Sarkofagus menyerupai peti batu, tetapi memiliki bentuk lebih menyerupai lesung dengan tutup di bagian atasnya. Artefak ini ditemukan terutama di Bali dan digunakan untuk pemakaman orang penting.

Patung atau Arca Batu
Arca batu merupakan patung yang terbuat dari batu, berbentuk manusia atau hewan, yang digunakan sebagai lambang pemujaan leluhur. Peninggalan arca banyak ditemukan di wilayah Dataran Tinggi Pasemah, Sumatera.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *