Bangsa Viking dikenal sebagai pejuang tangguh yang sering menjarah dan berperang, tetapi kehidupan mereka tidak selalu penuh dengan kekerasan. Banyak dari mereka menjalani kehidupan sebagai petani, bercocok tanam, dan beternak untuk menghidupi keluarga. Seperti masyarakat lain pada zamannya, mereka juga mengalami berbagai penyakit yang kini berhasil diungkap oleh penelitian modern.

Melalui pemindaian CT terhadap tengkorak manusia yang berasal dari abad ke-10 hingga ke-12, para ilmuwan menemukan bukti penyakit yang pernah diderita orang-orang Viking. Tim dari Universitas Gothenburg dan Museum Västergötlands di Swedia menganalisis 15 tengkorak dari situs arkeologi Biara Varnhem, yang menunjukkan tanda-tanda infeksi sinus dan telinga, kerusakan gigi, osteoartritis, serta gangguan sendi rahang. Pemindaian ini memungkinkan para peneliti memahami lebih dalam tentang kondisi kesehatan masyarakat Viking tanpa harus merusak fosil.

Dokter gigi Carolina Bertilsson dari Universitas Gothenburg mengungkapkan bahwa masyarakat Viking hidup tanpa akses ke perawatan medis modern, obat pereda nyeri, atau antibiotik. Infeksi yang diderita kemungkinan bertahan dalam jangka waktu lama tanpa pengobatan yang memadai. Penelitian sebelumnya terhadap gigi-gigi yang ditemukan di lokasi yang sama menunjukkan adanya kerusakan serta upaya dasar dalam kedokteran gigi pada masa itu.

Biara Varnhem, tempat ditemukannya tengkorak-tengkorak ini, merupakan situs keagamaan penting dan pernah menjadi gereja terbesar di Swedia. Penerapan teknologi pemindaian CT pada fosil-fosil kuno membuka kemungkinan besar bagi ilmu arkeologi untuk mengungkap lebih banyak fakta sejarah tanpa merusak artefak berharga. Metode ini memberikan wawasan baru tentang kehidupan dan tantangan kesehatan yang dihadapi bangsa Viking berabad-abad lalu.