Ratu Pencuri London: Kisah Mary Carr dan Kejayaan Forty Elephants
Geng kriminal terorganisir yang beroperasi di ibu kota bukanlah hal baru. Mafia, yakuza, dan triad hanyalah beberapa contoh kelompok yang meraup keuntungan besar di berbagai kota di dunia. Namun, Forty Elephants berbeda karena sindikat ini terdiri dari perempuan dan dipimpin oleh seorang “ratu.” Serial A Thousand Blows, karya Steven Knight, mengangkat kisah Mary Carr, pemimpin pertama geng ini, yang diperankan oleh Erin Doherty. Serial ini juga mengikuti perjalanan Hezekiah Moscow, seorang petinju tangan kosong asal Jamaika yang tiba di London pada akhir abad ke-19. Moscow dan Carr bertemu di pub Blue Coat Boy, milik Henry “Sugar” Goodson, petarung terkenal yang juga tokoh sejarah nyata.
Mary Carr lahir pada 1862 di London dan sudah pernah dipenjara sejak usia 14 tahun. Dia kemudian menjadi pemimpin Forty Elephants, sindikat pencuri yang beroperasi di Elephant and Castle. Geng ini terkenal karena keahliannya mencuri dari toko-toko kelas atas dengan trik yang terorganisir. Mereka mengenakan pakaian khusus yang memudahkan pencurian dan memiliki aturan ketat, seperti larangan mencuri dari sesama anggota. Pada 1896, Carr dipenjara setelah menculik seorang anak laki-laki. Setelah dibebaskan, ia tetap beraksi hingga akhirnya menghilang dari catatan sejarah.
Forty Elephants tetap eksis bahkan setelah Carr, dengan Alice Diamond sebagai penerusnya. Di bawah kepemimpinan Diamond, geng ini semakin brutal dan aktif hingga 1950-an. A Thousand Blows tidak hanya menggambarkan sejarah kelam London, tetapi juga membayangkan pertemuan antara dua tokoh luar biasa, Mary Carr dan Hezekiah Moscow, dalam dunia kejahatan yang penuh intrik dan ambisi.