Situs Tersembunyi Pertempuran Granicus Alexander Agung Berhasil Diidentifikasi
Penemuan Situs Bersejarah Pertempuran Alexander Agung
Para arkeolog berhasil mengidentifikasi sebuah situs penting yang menjadi saksi pertempuran besar antara Alexander Agung dan Kekaisaran Persia. Pertempuran bersejarah ini, yang dikenal sebagai Pertempuran Granicus, berlangsung sekitar 2.400 tahun yang lalu dan memiliki dampak signifikan terhadap sejarah dunia. Temuan ini memberikan wawasan baru mengenai lokasi strategis yang menjadi titik awal perjalanan Alexander menuju kejayaannya.
Situs tersebut ditemukan sekitar 10 kilometer di utara Kota Biga, di wilayah barat laut Turki. Wilayah ini dikenal sebagai tempat terjadinya Pertempuran Granicus, di mana Alexander meraih kemenangan gemilang atas pasukan Persia. Walaupun lokasi ini telah lama diketahui, tim arkeolog yang dipimpin oleh Reyhan Korpe dari Universitas Canakkale Onsekiz Mart berhasil menemukan bukti tambahan yang memperdalam pemahaman tentang peristiwa tersebut.
Menurut Korpe, mereka telah menemukan sisa-sisa kota kuno Hermaion, yang diyakini sebagai lokasi terakhir tempat Alexander dan pasukannya berkemah sebelum memulai pertempuran. Selain itu, tim juga berhasil melacak jalur Sungai Granicus yang kini telah berubah dari bentuk aslinya. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun alam dan waktu telah mengubah lanskap, situs tersebut tetap menyimpan jejak penting dari masa lalu.
Penemuan lainnya termasuk sebuah bukit yang diidentifikasi sebagai tempat ditemukannya kuburan dengan senjata-senjata kuno. Kuburan ini pertama kali terungkap pada tahun 2024 oleh seorang petani lokal, yang menemukan tulang-belulang manusia dewasa. Namun, kurangnya tanda atau artefak khas menunjukkan bahwa ini bukan pemakaman resmi, melainkan sisa-sisa dari para prajurit yang gugur dalam pertempuran.
Mengenal Pertempuran Granicus
Pertempuran Granicus berlangsung sekitar tahun 334 SM, ketika Alexander Agung, yang baru saja menggantikan ayahnya, Raja Philip II, memimpin pasukan Makedonia dalam invasi besar ke wilayah Kekaisaran Persia. Pada saat itu, Kekaisaran Persia dipimpin oleh Artaxerxes III, tetapi kematian sang raja menyebabkan ketidakstabilan di pihak Persia, yang dimanfaatkan oleh Alexander untuk menyerang.
Serangan ini juga merupakan balasan atas invasi Persia ke Yunani beberapa abad sebelumnya, yaitu pada tahun 490 SM dan 480 SM. Pasukan Alexander, yang terdiri dari prajurit Makedonia dan sekutu Yunani, menghadapi perlawanan sengit dari Persia. Namun, berkat strategi cerdas dan keberanian pasukan Alexander, jalannya pertempuran berhasil diubah.
Pada malam sebelum pertempuran, pasukan Alexander menyebrangi Sungai Granicus secara diam-diam dan melancarkan serangan mendadak yang membuat pasukan Persia tidak siap. Pertempuran tersebut berakhir dengan kemenangan besar bagi Alexander dan membuka jalan bagi serangkaian penaklukan lainnya, termasuk kota-kota seperti Ephesus, Gordium, dan Sardes, yang menyerah tanpa perlawanan berarti.
Jejak Sejarah yang Tak Tergantikan
Penemuan terbaru ini memperkaya pengetahuan tentang Pertempuran Granicus, memberikan gambaran lebih rinci tentang strategi dan perjalanan Alexander Agung dalam mencatatkan namanya dalam sejarah dunia. Situs ini tidak hanya menjadi saksi bisu dari pertempuran epik, tetapi juga menyimpan jejak-jejak penting yang menggambarkan bagaimana peristiwa masa lalu membentuk peta dunia kala itu. Penelitian yang terus berlanjut diharapkan dapat memberikan lebih banyak wawasan tentang kisah besar yang mewarnai sejarah manusia.