Taman Arkeologi Angkor Kamboja Raup Pendapatan 42 Juta Dolar AS Tahun 2024
Taman Arkeologi Angkor di Kamboja kembali mencatatkan angka pendapatan yang mengesankan. Pada akhir tahun 2024, Taman Angkor, yang dikenal sebagai salah satu situs warisan dunia UNESCO, berhasil meraup sekitar 42 juta dolar AS dari sektor pariwisata. Angka ini menunjukkan pemulihan yang signifikan setelah pandemi COVID-19 yang sempat menurunkan jumlah pengunjung. Sektor pariwisata menjadi salah satu penyumbang utama pendapatan negara Kamboja, dan Angkor adalah daya tarik utama.
Pada tahun 2024, jumlah wisatawan internasional yang mengunjungi situs bersejarah ini meningkat drastis. Sejak dibukanya kembali gerbang wisata setelah pembatasan pandemi, Taman Arkeologi Angkor menyambut ribuan wisatawan setiap harinya. Mayoritas pengunjung datang dari negara-negara seperti China, Jepang, Eropa, dan Amerika Serikat. Tingginya minat wisatawan mancanegara ini menjadi indikasi bahwa Angkor tetap menjadi tujuan wisata primadona, baik untuk tujuan sejarah, budaya, maupun wisata alam.
Kamboja terus berinvestasi dalam pengembangan infrastruktur di sekitar Taman Arkeologi Angkor. Dengan adanya perbaikan fasilitas transportasi, aksesibilitas, dan akomodasi yang lebih baik, pengalaman wisatawan semakin nyaman. Pemerintah juga menambah jumlah petugas keamanan dan panduan wisata berlisensi untuk meningkatkan kenyamanan serta keselamatan para pengunjung.
Pendapatan yang dihasilkan oleh Taman Arkeologi Angkor tidak hanya menguntungkan pemerintah pusat, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Banyak masyarakat setempat yang menggantungkan hidupnya dari sektor pariwisata, seperti menjual barang kerajinan, makanan, atau menjadi pemandu wisata. Pendapatan ini juga membantu dalam mendanai konservasi dan pemeliharaan situs bersejarah yang berusia lebih dari seribu tahun ini.
Pemerintah Kamboja dengan dukungan internasional terus berupaya untuk menjaga kelestarian Taman Angkor. Dengan pendapatan yang terus meningkat, dana tersebut digunakan untuk pemeliharaan struktur candi, pembersihan situs arkeologi, serta pengembangan teknologi untuk melindungi kawasan tersebut dari kerusakan. Pelestarian ini sangat penting mengingat betapa berharganya situs Angkor sebagai warisan budaya dunia.
Dengan pencapaian positif pada 2024, Taman Arkeologi Angkor diperkirakan akan terus menarik perhatian wisatawan. Pemerintah Kamboja berharap dapat meningkatkan kualitas pariwisata dengan tetap menjaga keberlanjutan dan pelestarian lingkungan. Angkor diharapkan tetap menjadi simbol kebanggaan Kamboja sekaligus menjadi destinasi wisata unggulan di Asia Tenggara.