Sebuah kompleks pemandian megah yang diyakini sebagai yang terbesar di Pompeii telah ditemukan dalam penggalian arkeologi terbaru. Fasilitas ini mencakup berbagai ruang dengan suhu berbeda—panas, hangat, dan dingin—serta kolam renang luas dan dekorasi artistik yang mengagumkan.

Terletak di dalam sebuah kediaman mewah, kompleks ini diperkirakan dimiliki oleh Aulus Rustius Verus, seorang politikus berpengaruh pada masanya. Arkeolog menemukan bahwa pemandian ini menggunakan teknologi canggih untuk mengalirkan udara panas di bawah lantai dan dindingnya, menciptakan kenyamanan ala sauna bagi para penggunanya.

Namun, di balik kemewahan ini, penggalian juga mengungkap kisah tragis dua penduduk Pompeii yang gagal melarikan diri dari letusan Gunung Vesuvius pada tahun 79 Masehi. Kerangka seorang perempuan berusia 35-50 tahun ditemukan dalam posisi meringkuk di tempat tidur, sementara seorang pria muda—kemungkinan seorang budak—tergeletak di sudut ruangan. Analisis tulangnya menunjukkan bahwa pria tersebut menjalani kehidupan yang berat, berbeda dengan kondisi perempuan yang lebih terawat, mengindikasikan status sosial yang lebih tinggi.

Barang-barang berharga yang mereka genggam saat ajal menjemput menjadi bukti keputusasaan mereka. Si perempuan membawa perhiasan emas dan koin perak, sementara si pria memegang beberapa kunci—mungkin harapan terakhir untuk menyelamatkan diri.

Penemuan ini memberikan wawasan mendalam tentang kesenjangan sosial di Pompeii. Di satu sisi, ada kemewahan rumah pemandian dengan marmer dan lukisan indah, sementara di sisi lain, para budak bekerja keras di ruang tungku yang panas untuk memastikan sistem pemanasan tetap berjalan.

Dengan penggalian yang masih berlangsung, para arkeolog berharap dapat mengungkap lebih banyak cerita tersembunyi dari kota yang membeku dalam waktu ini. Kompleks ini nantinya akan dibuka untuk umum, memungkinkan dunia melihat lebih dekat kehidupan Pompeii sebelum bencana besar melanda.