Para astronom baru saja mengungkap penemuan luar biasa dalam eksplorasi alam semesta. Galaksi JADES-GS-z14-0 dinobatkan sebagai galaksi termuda yang pernah ditemukan, diperkirakan terbentuk kurang dari 300 juta tahun setelah Big Bang. Berjarak 13,4 miliar tahun cahaya dari Bumi, galaksi ini pertama kali terdeteksi oleh teleskop luar angkasa James Webb (JWST). Dalam pengamatan lanjutan menggunakan teleskop Atacama Large Millimeter/submillimeter (ALMA), para peneliti menemukan keberadaan oksigen dan elemen logam berat secara tak terduga. Penemuan ini mengejutkan karena menandakan bahwa galaksi tersebut lebih matang secara kimiawi dibandingkan perkiraan awal. Selain itu, kadar elemen beratnya sepuluh kali lebih banyak dari estimasi sebelumnya, mengindikasikan bahwa proses pembentukan galaksi terjadi lebih cepat dari dugaan sebelumnya.

Selain komposisinya yang unik, galaksi ini juga menjadi salah satu yang paling terang di antara 700 galaksi yang diamati JWST. Karakteristiknya berbeda dengan galaksi modern yang lebih terstruktur, karena galaksi yang terbentuk pada era awal cenderung lebih padat, kaya gas, dan mengalami pembentukan bintang yang sangat cepat dalam ruang yang kecil. Proses ini memungkinkan bintang-bintang pertama yang tersusun dari hidrogen dan helium berevolusi dan menghasilkan unsur-unsur berat yang kemudian tersebar melalui ledakan supernova, membentuk bintang dan planet baru.

Dengan diameter lebih dari 1.600 tahun cahaya, galaksi ini tergolong besar untuk usianya. Spektrum yang dihasilkan menunjukkan bukti redshift 14.32, menegaskan bahwa cahaya yang kini mencapai Bumi telah menempuh perjalanan selama 13,4 miliar tahun. Keberadaan galaksi masif dalam periode awal semesta menantang teori pembentukan galaksi yang selama ini diyakini, mendorong para ilmuwan untuk meninjau kembali bagaimana proses evolusi kosmik berlangsung dalam waktu yang jauh lebih singkat dari perkiraan sebelumnya.