Rahasia Kota yang Mengapung: Keajaiban Kayu di Fondasi Abadi Venesia
Venesia berdiri bukan di atas batu atau baja, melainkan di atas jutaan batang kayu yang ditancapkan ke dalam tanah berlumpur selama lebih dari 1.600 tahun. Teknik kuno yang digunakan untuk membangun fondasi kota ini merupakan perpaduan luar biasa antara keterampilan manusia, pengetahuan alam, dan kekuatan fisika. Kota yang dijuluki sebagai “hutan terbalik” ini berdiri kokoh di atas tiang-tiang pendek dari kayu larch, alder, elm, hingga oak, yang dipancangkan sedalam mungkin dan ditata dengan pola spiral untuk menciptakan kestabilan maksimal.
Berbeda dari bangunan modern yang hanya dirancang bertahan 50 tahun, struktur tiang-tiang kayu ini tetap teguh meski tidak pernah menyentuh batuan dasar. Alih-alih kekuatan material, fondasi ini mengandalkan gesekan antara kayu dan tanah yang diperkuat tekanan air. Kayu yang digunakan juga tidak membusuk cepat karena terendam lumpur dan air, menjadikannya lebih tahan lama meskipun bakteri masih menyerang secara perlahan.
Uniknya, para pekerja pemancang tiang, atau battipali, dulu bekerja sambil menyanyikan lagu tradisional untuk menjaga irama. Hingga kini, warisan mereka masih hidup di bawah setiap bangunan tua Venesia. Meski ada kerusakan, penelitian menunjukkan bahwa sistem kayu, lumpur, dan air ini tetap solid jika lingkungannya terjaga. Kini, ketika dunia kembali melirik kayu sebagai material ramah lingkungan, Venesia menjadi bukti nyata bahwa teknologi masa lalu masih bisa menjadi solusi masa depan.