https://aaapotassiumiodide.com

Jejak Kelam Vampir Serbia: Misteri Kematian dan Ketakutan yang Tak Padam

Dua desa di Serbia, Medvedja dan Kisiljevo, menjadi pusat perhatian karena serangkaian kematian misterius yang memicu legenda vampir pada abad ke-18. Meski berjarak 200 kilometer, kedua desa ini mengalami pola kejadian serupa dalam satu dekade. Pemerintah Austria yang saat itu menguasai wilayah tersebut mengirimkan tim dokter untuk menyelidiki fenomena tersebut, yang kemudian menjadi bahan perdebatan di lingkaran akademisi Eropa.

Kasus pertama terjadi di Kisiljevo pada 1725, ketika sembilan orang meninggal dalam dua hari setelah mengaku dihantui Petar Blagojevic, seorang warga yang telah meninggal sebelumnya. Ketika makamnya dibongkar, jenazahnya ditemukan masih utuh dengan darah segar di mulutnya. Warga, yang percaya bahwa ini adalah bukti perbuatan setan, memutuskan untuk menancapkan pasak ke jantungnya dan membakar tubuhnya. Tujuh tahun kemudian, fenomena serupa terjadi di Medvedja, di mana 17 orang muda dan sehat meninggal secara mendadak. Dokter Johannes Fluckinger yang menyelidiki kasus ini melaporkan bahwa jenazah seorang anggota milisi bernama Arnaut Pavle ditemukan dalam kondisi tidak membusuk dengan darah mengalir dari mulut dan hidungnya. Penduduk setempat menuduhnya sebagai vampir dan mengambil langkah serupa untuk menghancurkan tubuhnya.

Sejumlah ilmuwan modern meyakini bahwa kematian tersebut bisa dijelaskan secara medis, dengan kemungkinan besar disebabkan oleh antraks atau pneumonia. Namun, kepercayaan terhadap vampir tetap hidup di Serbia, dengan berbagai tradisi dan ritual perlindungan masih dilakukan hingga kini. Ketakutan terhadap vampir di abad ke-18 juga dianggap sebagai refleksi dari ketegangan antara Kekaisaran Habsburg dan Ottoman, di mana vampir dijadikan simbol ancaman dari Timur. Meski kepercayaan terhadap vampir sebagai makhluk pemangsa darah akhirnya memudar, mitos ini tetap berkembang dalam budaya populer, terutama setelah kemunculan novel Dracula karya Bram Stoker pada tahun 1897.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *