Menelusuri Gejolak Pernikahan Eropa di Soerabaia, 1913

Pada 10 Januari 1908, Soerabaijasch Handelsblad memuat sebuah iklan yang mengabarkan pernikahan resmi dua warga Eropa, Johann C. Ztauk dan Augustine Smith.

Pernikahan itu sendiri berlangsung sehari sebelumnya, tepat pada 9 Januari 1908 di Soerabaia, yang menjadi hari penuh kebahagiaan bagi kedua insan yang saling mencintai. Khususnya, Johann C. Ztauk berhasil memenangkan hati wanita yang selama ini telah lama ia damba.

Sebelumnya, Ztauk dikenal sebagai karyawan di perusahaan kereta api milik pemerintah Hindia Belanda, Staatsspoorwegen, sebagaimana diungkapkan oleh Vilan van de Loo dalam artikelnya yang berjudul Was Ztauk werkelijk krankzinnig? (4 Oktober 2024). Meskipun Augustine hidup dalam keterbatasan dan merupakan seorang gadis yatim piatu, pesona serta keanggunannya mampu memikat Ztauk. Awalnya dikenal dengan nama Kautz, ia akhirnya memilih untuk menikah dengan Augustine meski mendapat tentangan dari sang ayah, sehingga mulai menggunakan nama samaran Johann C. Ztauk.

Iklan pernikahan mereka disusun secara ringkas namun penuh makna, yang sekaligus mengungkapkan rasa terima kasih kepada para orang tua atas perhatian yang diberikan selama upacara pernikahan.

Meski awalnya hari itu dipenuhi kebahagiaan, kehidupan rumah tangga Ztauk dan Augustine tidak berjalan mulus. Seiring berjalannya waktu, konflik mulai muncul. Ztauk mulai menyadari bahwa sikap Augustine, yang kerap meninggalkan rumah, perlahan-lahan mengikis kesabarannya. Pertengkaran kerap terjadi, bahkan sang ibu Ztauk sering menjadi sasaran luapan amarahnya. Konflik yang semula kecil semakin membesar hingga akhirnya Ztauk memutuskan untuk mengajukan gugatan cerai.

Sebelum perceraian resmi ditegakkan, kedua pihak sudah hidup terpisah. Augustine menetap bersama kedua anaknya di Kampong Djagalan, Peneleh, Soerabaia dan kemudian bekerja di kantor firma X. & Co. di Pasar Toeri. Tempat itu, menurut Vilan van de Loo, dikenal karena suasananya yang menawarkan “kenyamanan dengan gairah yang intens,” yang justru semakin memicu rasa cemburu Ztauk.

Meskipun Ztauk masih diizinkan bertemu dengan anak-anaknya, dari pertemuan tersebut ia mulai mendapati bahwa sang istri telah menjalin kedekatan dengan seorang pria. Secara berkala, Ztauk mengintai setiap kali Augustine menerima tamu pria, dan yang mengejutkan, pria itu ternyata adalah teman dekatnya sendiri.

Dalam keadaan yang penuh emosi, Ztauk menyembunyikan sebuah pistol di sakunya. Pada suatu malam sunyi di Kampong Djagalan, ketika Augustine kembali menerima kunjungan tamu pria, Ztauk diam-diam menyelinap ke dalam rumah dan mendapati sang istri sedang bersama pria itu di kamar. Tamu tersebut pun segera melarikan diri dengan penampilan seadanya, sementara Augustine tampak seolah sudah bersiap menghadapi ledakan kemarahan Ztauk.

Tak lama kemudian, Ztauk menarik pelatuk pistolnya. Untungnya, beberapa tembakan tidak mengenai Augustine. Dalam keputusasaan, ia kembali menarik pelatuk, seolah hendak mengakhiri hidupnya sendiri, namun entah bagaimana ia sadar kembali. Pihak kepolisian akhirnya turun tangan dan menangkapnya.

Menurut laporan surat kabar Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indië tertanggal 28 Januari 1913, peristiwa penembakan dan percobaan pembunuhan oleh Ztauk terjadi pada malam yang kelam itu. Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa perilaku Ztauk beberapa hari sebelumnya sudah menunjukkan tanda-tanda keanehan, seolah-olah ia menderita gangguan mental.

Sidang perkara terhadap Johann Conrad Ztauk, pria asal Soerabaia, digelar pada hari Kamis, 30 Januari 1913, dengan dakwaan percobaan pembunuhan. Pada akhirnya, ia dijatuhi hukuman dua tahun penjara, dengan pertimbangan bahwa kondisi mentalnya terganggu. Selama masa tahanan, perilakunya yang tidak menentu membuatnya akhirnya dipindahkan ke rumah sakit jiwa.

Laporan dari Bataviaasch nieuwsblad pada Juni 1913 mengungkapkan bahwa setelah menjalani perawatan selama tiga bulan di rumah sakit jiwa Lawang, Ztauk dinyatakan telah sembuh. Namun, setibanya kembali ke sel, ia dikejutkan dengan kabar bahwa Augustine telah mengajukan perceraian, menandai berakhirnya hubungan mereka secara resmi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *