31 Tahun Penuh Misteri, Harta Karun Burung Hantu Emas di Prancis Akhirnya Terungkap
Setelah tiga dekade pencarian intensif, perburuan harta karun yang terinspirasi dari buku On the Trail of the Golden Owl akhirnya mencapai akhir. Patung replika burung hantu yang telah lama tersembunyi di Prancis ditemukan pada Kamis, 3 Oktober 2024. Perburuan ini telah menjadi salah satu pencarian harta karun terlama dan paling terkenal di dunia, dengan hadiah utama berupa patung burung hantu emas senilai sekitar Rp5 miliar.
Diterbitkan pada tahun 1993, On the Trail of the Golden Owl karya Max Valentin, dengan ilustrasi dari Michel Becker, memuat petunjuk-petunjuk kompleks yang mengarahkan para pembaca ke lokasi patung replika burung hantu yang terkubur. Mereka yang berhasil menemukan replika ini berhak menukarkannya dengan patung asli yang terbuat dari emas dan perak milik Becker.
Temuan replika tersebut dikonfirmasi melalui unggahan di platform Discord yang mengumumkan, “Jangan terus menggali! Replika burung hantu emas telah ditemukan, dan solusinya telah disampaikan,” pada pukul 8:26 pagi. Namun, identitas penemu dan lokasi tepat replika tersebut masih dirahasiakan.
Pencarian ini telah menarik ribuan orang yang dikenal sebagai chouetteur, sebutan dalam bahasa Prancis bagi para pencari burung hantu emas. Keberhasilan pencarian ini membangkitkan berbagai emosi di antara para pemburu harta. Beberapa merasa lega, sementara lainnya menyatakan kekecewaan karena akhir dari pencarian yang panjang.
On the Trail of the Golden Owl bukanlah buku pertama yang memicu fenomena perburuan harta karun. Buku ini terinspirasi dari Masquerade (1979), karya seniman Inggris Kit Williams, yang memicu pencarian kelinci emas bertatahkan permata di seluruh Inggris. Kelinci itu ditemukan tiga tahun setelah buku tersebut dirilis, menandai keberhasilan pencarian berskala nasional.
Peraturan dalam perburuan burung hantu emas menyatakan bahwa hanya yang berhasil memecahkan 11 teka-teki kompleks dalam buku ini, tanpa bantuan alat seperti detektor logam, yang dapat menukarkan replika perunggu dengan patung emas asli karya Becker.
Seiring perkembangan internet, pencarian ini menjadi semakin populer. Para chouetteur berbagi teori dan hasil analisis dalam berbagai forum online, memecahkan sebagian besar teka-teki dalam buku, meskipun teka-teki terakhir tetap menjadi tantangan besar. Bagi beberapa chouetteur senior, kemudahan akses informasi malah menyulitkan, karena terlalu banyak teori yang beredar di internet.
Pencarian panjang ini bahkan sempat memicu kasus hukum, termasuk sengketa kepemilikan antara Becker dan keluarga Valentin setelah Valentin, yang nama aslinya adalah Régis Hauser, meninggal pada 2009. Becker, pemahat patung burung hantu, menginginkan informasi lokasi replika, namun hanya ahli waris Valentin yang memegang solusi teka-teki tersebut dalam amplop tersegel.
Becker juga sempat menghadapi gugatan dari sejumlah chouetteur setelah mencoba menjual patung burung hantu emas. Pengadilan akhirnya memutuskan bahwa patung tersebut harus diserahkan kepada penemu replika sesuai dengan aturan perburuan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Becker merilis petunjuk tambahan untuk mempermudah pencarian replika perunggu, yang justru memicu amarah sebagian chouetteur yang merasa petunjuk ini merusak keaslian tantangan. Kini, setelah tiga dekade penuh teka-teki, kisah pencarian harta karun burung hantu emas akhirnya menemukan titik akhir.