Gerhana matahari sebagian diprediksi akan menghiasi langit pada Sabtu (29/03/2025) dan dapat diamati dari beberapa wilayah di Belahan Bumi Utara. Meskipun tidak menampilkan totalitas, fenomena ini tetap menjadi tontonan menarik bagi jutaan orang di berbagai kawasan, termasuk Eropa, Amerika Utara, dan sebagian Afrika. Berdasarkan laporan dari laman Space pada Selasa (25/03/2025), gerhana matahari sebagian terjadi ketika bulan melintas di antara bumi dan matahari, menutupi sebagian permukaan matahari sehingga tampak seperti tergigit.

Gerhana ini akan berlangsung mulai pukul 04:50 EDT (15:50 WIB) hingga 08:43 EDT (19:43 WIB), dengan puncaknya terjadi pada pukul 06:47 EDT (17:47 WIB). Lokasi dengan cakupan gerhana terdalam berada di utara Quebec, Kanada, di mana hingga 94 persen matahari akan tertutupi. Wilayah yang menawarkan pemandangan terbaik mencakup bagian timur Kanada dan timur laut Amerika Serikat, seperti New Brunswick, Quebec bagian utara, dan Maine, yang akan menyaksikan bentuk matahari menyerupai “tanduk” saat terbit.

Di Eropa, hampir seluruh wilayah akan dapat menyaksikan fenomena ini, dengan intensitas tertinggi di barat laut. Greenland diprediksi akan mengalami cakupan hingga 86 persen, sementara Westfjord di Islandia akan mencapai 70 persen. Kota-kota seperti London, Edinburgh, dan Paris masing-masing akan mengalami gerhana dengan cakupan 30 persen, 40 persen, dan 23 persen. Di Afrika, Maroko akan menjadi lokasi dengan cakupan tertinggi, mencapai 18 persen.

Sayangnya, masyarakat di Belahan Bumi Selatan, termasuk Indonesia, tidak akan dapat menyaksikan gerhana ini secara langsung. Meski demikian, berbagai observatorium dunia berencana menyiarkan fenomena ini secara daring, sehingga memungkinkan masyarakat global tetap dapat menikmati keindahan langit yang langka ini. Gerhana matahari sebagian ini menjadi momen menarik bagi para astronom, baik amatir maupun profesional, untuk mengamati pergerakan benda langit dalam tata surya kita.