Fakta Baru Terungkap! Asal Usul Cincin Bumi Australia yang Misterius
Sebuah studi terbaru mengungkapkan asal-usul cincin-cincin Bumi kuno yang terletak di pinggiran kota Melbourne, Australia. Cincin misterius ini diyakini telah dibangun oleh suku Aborigin Wurundjeri Woi-wurrung ratusan tahun yang lalu. Terletak di wilayah perbukitan sekitar Sunbury, cincin-cincin besar ini lama menjadi misteri, baik mengenai asal-usulnya maupun tujuan pembuatannya.
Penemuan cincin-cincin ini juga menghubungkan Australia dengan berbagai lokasi lain di dunia, termasuk Inggris dan Kamboja, di mana fenomena serupa ditemukan. Cincin-cincin Bumi ini diperkirakan diciptakan oleh masyarakat kuno yang menggali dan menyatukan tanah untuk membentuk lingkaran-lingkaran besar yang kadang memiliki diameter ratusan meter. Meskipun banyak cincin serupa yang hancur setelah penjajahan Eropa, sekitar seratus cincin kini masih bertahan dan menjadi simbol penting bagi berbagai kelompok bahasa Aborigin.
Cincin-cincin ini dianggap sebagai bagian dari warisan budaya yang mencerminkan perjalanan panjang sejarah, mulai dari masa pendudukan dan kolonisasi, hingga perjuangan untuk penentuan nasib sendiri, adaptasi, dan ketahanan masyarakat Aborigin. Para peneliti dan tetua budaya Wurundjeri Woi-wurrung menjelaskan bahwa bagi masyarakat Pribumi, konsep “negara” mencakup berbagai elemen seperti tanah, air, langit, flora dan fauna, artefak, serta tradisi dan upacara yang diwariskan secara turun-temurun.
Meskipun sebelumnya ada dugaan bahwa cincin-cincin ini merupakan lokasi upacara sakral, penelitian yang lebih mendalam mengungkapkan bahwa pemahaman tentang cincin-cincin ini harus menggabungkan pengetahuan budaya yang lebih luas tentang bentang alam dan jejak aktivitas leluhur yang ada di wilayah tersebut. Penelitian terbaru mengenai penggalian pertama cincin tersebut menunjukkan bahwa struktur ini dibangun antara 590 hingga 1.400 tahun yang lalu.
Para peneliti menemukan bahwa penduduk Aborigin dahulu membersihkan lahan dan tanaman, kemudian menggali tanah dan batu untuk membentuk gundukan cincin. Mereka melapisi batu-batu tersebut dengan susunan yang teratur. Selain itu, aktivitas seperti menyalakan api unggun dan penggunaan peralatan batu ditemukan di dalam cincin tersebut, menunjukkan adanya upacara atau kegiatan ritual yang berlangsung di sana.
Penemuan ini menambah pemahaman tentang sejarah budaya masyarakat Aborigin dan hubungan erat mereka dengan tanah kelahirannya. Para ilmuwan menjelaskan bahwa meskipun ingatan tentang tujuan Sunbury Rings mulai memudar, pemahaman mendalam tentang nilai-nilai budaya di lanskap tempat cincin tersebut berada telah diwariskan melalui generasi-generasi masyarakat Wurundjeri Woi-wurrung.
Penelitian ini juga menggambarkan bagaimana budaya Aborigin tidak hanya bergantung pada alam, tetapi juga mengandung filosofi dan pengetahuan yang menghubungkan manusia dengan lingkungan sekitar, membentuk sebuah sistem nilai yang dihormati sepanjang waktu. Cincin-cincin Bumi ini menjadi bukti nyata dari ketahanan dan kekayaan budaya yang terus hidup dalam ingatan kolektif masyarakat Pribumi Australia.