Fakta Menarik: Mengapa Bulan Bisa Tampak di Langit Siang?
Bulan sering kita asosiasikan dengan malam hari, namun kenyataannya, bulan juga sering terlihat di siang hari. Fenomena ini bukan hanya sekadar kebetulan, tetapi memiliki penjelasan ilmiah yang menarik. Seperti matahari, bulan memantulkan cahaya yang bersumber darinya, yaitu cahaya matahari. Karena letaknya yang dekat dengan Bumi, bulan mampu memancarkan cahaya yang cukup terang untuk terlihat meskipun langit di siang hari tampak cerah.
Namun, kehadiran bulan di siang hari tidak selalu dapat diamati. Beberapa faktor memengaruhi visibilitas bulan, seperti atmosfer Bumi, fase bulan, dan posisi orbitnya. Atmosfer Bumi, yang terdiri dari partikel-partikel gas seperti nitrogen dan oksigen, menyebarkan cahaya dengan panjang gelombang pendek, terutama biru dan ungu. Inilah yang membuat langit tampak biru. Agar bulan dapat terlihat di siang hari, cahayanya harus cukup terang untuk mengalahkan cahaya matahari yang tersebar.
Menurut Edward Guinan, profesor astronomi dan astrofisika di Universitas Villanova, bulan biasanya terlihat di siang hari selama sekitar 25 hari dalam setiap siklus bulannya. Lima hari lainnya, bulan tidak terlihat karena berada terlalu dekat dengan matahari (saat bulan baru) atau hanya muncul di malam hari (saat bulan purnama). Pada fase bulan baru, sisi yang diterangi matahari menghadap jauh dari Bumi, sehingga bulan tampak gelap. Sementara itu, saat bulan purnama, bulan terbit saat matahari terbenam dan sebaliknya.
Waktu terbaik untuk melihat bulan di siang hari adalah selama fase kuartal pertama (sekitar seminggu setelah bulan baru) dan kuartal ketiga (seminggu setelah bulan purnama). Pada fase kuartal pertama, bulan biasanya terlihat di langit timur pada sore hari, sedangkan pada kuartal ketiga, bulan terlihat di langit barat pada pagi hari. Selama periode ini, bulan dapat terlihat bersamaan dengan matahari selama lima hingga enam jam sehari.
Fenomena lain yang menambah keindahan bulan adalah earthshine, di mana bagian gelap bulan tampak samar karena memantulkan cahaya yang berasal dari Bumi. Fenomena ini paling mudah diamati selama fase sabit, sekitar tiga atau empat hari setelah bulan baru.
Melihat bulan di siang hari adalah pengalaman unik yang menambah keajaiban langit kita. Dengan memahami fenomena ini, kita dapat lebih menghargai kehadiran bulan sebagai sahabat setia Bumi, baik di siang maupun malam hari. Sebagaimana dikatakan oleh Guinan, “Bulan adalah pengingat bahwa langit selalu menyimpan keajaiban untuk dinikmati.”