Fenomena Childfree Dan Tantangan Dalam Pola Asuh Anak, Begini Penjelasan Pakar Psikologi
Pada 15 November 2024, fenomena childfree, yaitu keputusan pasangan untuk tidak memiliki anak, semakin menjadi topik perbincangan di masyarakat, khususnya di kalangan generasi muda. Beberapa pasangan memilih gaya hidup ini karena berbagai alasan, mulai dari keinginan untuk fokus pada karir, kebebasan finansial, hingga pertimbangan lingkungan. Namun, keputusan untuk tidak memiliki anak ini juga memunculkan berbagai pandangan dan tantangan terkait dengan pola asuh anak di masyarakat, yang semakin terpolarisasi.
Menurut pakar psikologi, Dr. Maria Santoso, fenomena childfree ini juga berdampak pada cara pandang terhadap pola asuh anak di banyak keluarga. Di satu sisi, pola asuh tradisional yang menekankan pada nilai-nilai keluarga dan pendidikan anak masih kuat, namun ada pergeseran besar seiring meningkatnya jumlah pasangan yang memilih untuk tidak memiliki anak. Dr. Maria menjelaskan bahwa hal ini menantang pola asuh konvensional yang lebih mengutamakan keberadaan anak sebagai bagian dari kehidupan keluarga.
Pakar psikologi lainnya, Prof. Budi Prasetyo, menjelaskan bahwa fenomena childfree lebih terkait dengan perubahan nilai sosial dan perkembangan psikologis individu. Banyak orang dewasa muda saat ini lebih memilih untuk mengejar pengembangan diri, pencapaian karir, serta kualitas hidup tanpa terikat dengan kewajiban mengasuh anak. Meskipun demikian, Prof. Budi menegaskan bahwa keputusan childfree sering kali mencerminkan kepedulian terhadap kualitas kehidupan dan keberlanjutan sosial, ketimbang sekadar egoisme.
Sebagai dampak dari fenomena childfree, generasi yang lebih kecil cenderung mengutamakan fleksibilitas dan otonomi dalam kehidupan mereka. Pola asuh yang lebih individualistis dan mengutamakan kebebasan pribadi menjadi tren yang berkembang. Namun, Dr. Maria mengingatkan bahwa perubahan ini memerlukan adaptasi, khususnya dalam hal memberikan dukungan kepada anak-anak yang akan tumbuh di dunia dengan struktur keluarga yang berbeda. Di sisi lain, fenomena childfree juga membuka peluang bagi masyarakat untuk memikirkan kembali tujuan bersama dalam mendidik dan merawat generasi mendatang.