Jejak Kaca Misterius: Otak yang Membatu di Herculaneum
Penemuan mengejutkan terjadi hampir dua milenium setelah letusan dahsyat Gunung Vesuvius yang meluluhlantakkan Herculaneum. Ilmuwan menemukan bahwa otak seorang pemuda yang menjadi korban bencana tersebut telah mengalami proses langka, berubah menjadi kaca. Dalam tengkoraknya ditemukan bongkahan hitam berukuran kecil, diyakini sebagai sisa otaknya yang mengalami vitrifikasi akibat suhu ekstrem. Para peneliti menyimpulkan bahwa awan abu panas dengan suhu hingga 510 derajat Celcius menyelimuti tubuh korban sebelum mendingin dengan sangat cepat, menyebabkan jaringan otaknya berubah menjadi kaca dalam kondisi yang sangat langka.
Pemuda berusia sekitar 20 tahun itu ditemukan terbaring di tempat tidurnya di dalam Collegium, sebuah bangunan di pusat kota Romawi kuno Herculaneum. Saat Gunung Vesuvius meletus pada tahun 79 M, kota itu beserta Pompeii tertimbun abu dan lava, menewaskan ribuan penduduknya. Para ilmuwan menduga awan abu panas lebih dulu menyelimuti para korban sebelum aliran piroklastik datang dan mengubur mereka sepenuhnya. Namun, hanya otak korban ini yang berubah menjadi kaca, sementara bagian tubuh lainnya lenyap akibat panas yang ekstrem.
Para ahli menjelaskan bahwa vitrifikasi otak memerlukan kondisi suhu sangat spesifik, termasuk pemanasan hingga lebih dari 500 derajat Celcius dan pendinginan cepat yang mencegah kristalisasi. Ini menjelaskan mengapa jaringan lunak lainnya tidak mengalami perubahan serupa. Penelitian lebih lanjut dilakukan menggunakan pencitraan sinar-X dan mikroskop elektron, mengungkap bahwa otak yang terlindungi dalam tengkorak mengalami proses unik ini. Penemuan ini menjadi satu-satunya kasus otak manusia yang berubah menjadi kaca secara alami, memperlihatkan betapa mengerikannya letusan Vesuvius dalam sejarah manusia.