https://aaapotassiumiodide.com

Jejak Langkah Reformasi: Ketika Rakyat, Mahasiswa, dan Harapan Bertaut dalam Krisis

Pertengahan 1997 menjadi titik balik kelam bagi Indonesia ketika krisis moneter mengguncang perekonomian nasional. Nilai rupiah terjun bebas dari Rp2.200 menjadi berkisar antara Rp12.000 hingga Rp18.000 per dolar AS. Alih-alih meringankan beban rakyat, pemerintah Soeharto justru menaikkan harga listrik dan bahan bakar minyak, memperparah derita masyarakat. Dalam suasana kelaparan, Soeharto menggagas kampanye makan tiwul melalui televisi, sambil tetap melanjutkan perjalanan pribadinya ke Jerman untuk berobat. Di tengah hiruk pikuk ini, rakyat kecil seperti Akhmad harus beralih profesi menjadi pengamen demi bertahan hidup.

Pada 2 Mei 1998, Soeharto dianugerahi gelar Bapak Pembangunan dalam Sidang Umum MPR, meski di balik statistik ekonomi yang membanggakan, kemiskinan tersembunyi membelit jutaan rakyat. Standar penghasilan Rp20.000 per bulan menutupi kenyataan bahwa hampir 90% warga hidup di bawah garis kemiskinan. Sosok kecil seperti Sumi, seorang pengamen cilik yang putus sekolah dan hidup bersama ibunya di gerobak dorong, menjadi potret nyata kerasnya hidup di Jakarta.

Gelombang perlawanan mahasiswa semakin membesar. Sejak 1971, mahasiswa tidak pernah berhenti menentang rezim Orde Baru. Pada Mei 1998, aksi-aksi demonstrasi mulai meluas dari dalam kampus ke jalan-jalan, memperlihatkan tekad kuat untuk perubahan. Sementara itu, petani di Tapos harus menghadapi kekerasan brutal ketika mempertahankan tanah warisan mereka dari proyek peternakan keluarga Soeharto.

Penculikan aktivis menjelang Pemilu 1997 dan Sidang Umum MPR 1998 menjadi noda kelam. Sebanyak 23 aktivis diculik, dengan sebagian masih hilang hingga kini. Tim Mawar yang bertanggung jawab hanya menghadapi hukuman ringan, sementara aktor utama tidak pernah diadili. Kesaksian korban seperti Pius Lustrilanang membuka mata publik akan kekejaman rezim.

Di tengah kekacauan itu, Partai Rakyat Demokratik (PRD) muncul sebagai simbol perlawanan. Meski sempat dilarang dan diburu, PRD akhirnya diakui dalam Pemilu 1999, membuktikan bahwa semangat reformasi tidak bisa dibungkam, bahkan dari balik jeruji penjara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *