Jejak Pedagang Terakhir: Warisan Jalur Sutra di Jantung Himalaya
Di tengah Pegunungan Himalaya, sebuah keluarga menemukan harta karun tersembunyi yang mengubah hidup mereka. Muzzamil Hussain masih kecil ketika perang Kargil pecah pada 1999, memaksa keluarganya mengungsi ke Lembah Suru. Setelah perang berakhir, mereka kembali ke Kargil, dan sebuah permintaan sederhana dari sang kakek membawa mereka ke sebuah bangunan tua milik kakek buyutnya. Saat pintu kayu berdebu itu dibuka, mereka menemukan peti-peti berisi artefak Jalur Sutra—sutra dari China, perak dari Afganistan, permadani Persia, dan barang-barang mewah dari Eropa. Harta berharga ini menjadi bukti terakhir kejayaan perdagangan Jalur Sutra yang pernah menghubungkan peradaban besar dunia.
Penemuan itu menginspirasi keluarga Hussain untuk melestarikan warisan leluhur mereka. Mereka mendirikan Museum Munshi Aziz Bhat di Kargil, menampilkan ratusan artefak yang menghidupkan kembali sejarah Jalur Sutra. Selain itu, mereka juga mengembangkan usaha pariwisata melalui Roots Ladakh, menawarkan perjalanan ke situs-situs bersejarah, termasuk rute Jalur Sutra yang melewati Zoji La.
Bagi Hussain, ini lebih dari sekadar bisnis—ini adalah upaya mengubah pandangan dunia terhadap Kargil, dari bekas zona perang menjadi pusat budaya dan sejarah. Saat menyusuri lembah dengan para pelancong, ia meneruskan warisan leluhurnya, berbagi cerita tentang perdagangan, kehidupan, dan dunia yang terus berubah. Kargil, yang dulu menjadi persinggahan para pedagang, kini kembali menjadi tempat berbagi kisah dan mengenang sejarah.