Misteri Delapan Dekade: Keluarga Baru Mengetahui Otak Prajurit Skotlandia Dihilangkan
Delapan puluh tahun setelah meninggal sebagai tawanan perang, keluarga Donnie MacRae akhirnya mengetahui bahwa jasadnya dikuburkan tanpa otaknya. Donnie, seorang prajurit Skotlandia, wafat pada 1941 di rumah sakit tawanan perang Jerman setelah menderita gangguan saraf langka. Tanpa sepengetahuan keluarganya, otopsi dilakukan, dan otaknya beserta sebagian sumsum tulang belakangnya dikirim ke Institut Kaiser di Munich untuk penelitian. Jenazahnya sempat dikuburkan oleh pihak Jerman sebelum dipindahkan ke pemakaman Commonwealth War Graves di Berlin, tanpa ada informasi mengenai bagian tubuhnya yang hilang.
Fragmen otak dan sumsum tulang belakang Donnie, yang jumlahnya sekitar 160 bagian kecil, ditemukan masih tersimpan dalam arsip penelitian di Jerman. Fakta ini terungkap berkat investigasi Profesor Paul Weindling dari Universitas Oxford Brookes, yang meneliti catatan ribuan otak yang disimpan untuk riset ilmiah. Donnie, yang tumbuh sebagai penutur Gaelik di Gairloch, merupakan bagian dari keluarga pecinta musik dan penjahit berbakat. Sebelum perang, ia berencana membuka bisnis tekstil di Blair Atholl, tetapi pecahnya Perang Dunia Kedua mengubah nasibnya. Bergabung dengan Seaforth Highlanders, ia ditangkap di St Valery, Prancis, pada Juni 1940 dan meninggal setahun kemudian akibat sindrom Guillain-Barré, penyakit yang menyerang sistem saraf.
Keponakannya, Libby MacRae, baru mengetahui kebenaran ini pada 2020 ketika Weindling menghubunginya. Keluarga MacRae tidak pernah diberitahu soal otopsi atau pengambilan organ tersebut. Kini, setelah delapan dekade, upaya mengembalikan bagian tubuh Donnie ke makamnya tengah dilakukan. Komisi Makam Perang Persemakmuran telah menyetujui penguburan kembali spesimen tersebut di Berlin. Libby berharap makam Donnie akan memiliki prasasti dalam bahasa Gaelik yang berbunyi, “Dunia mungkin kiamat, tapi cinta dan musik akan bertahan selamanya.”