https://aaapotassiumiodide.com

Situs Sejarah Alexander Agung dan Persia yang Tersembunyi Ditemukan Kembali

Arkeolog baru-baru ini berhasil mengidentifikasi situs bersejarah yang menjadi saksi pertempuran besar antara Alexander Agung dan Kekaisaran Persia. Pertempuran ini, yang dikenal dengan nama Pertempuran Granicus, terjadi sekitar 2.400 tahun yang lalu dan memiliki peranan yang sangat penting dalam sejarah dunia. Penemuan ini mengungkapkan lebih banyak bukti mengenai lokasi yang menjadi titik balik dalam perjalanan Alexander Agung menuju kejayaan.

Situs yang ditemukan terletak sekitar 10 kilometer di utara Kota Biga, yang terletak di bagian barat laut Turki. Wilayah tersebut kini dikenal sebagai tempat terjadinya Pertempuran Granicus, yang menandai kemenangan besar Alexander Agung atas pasukan Persia. Meskipun situs ini sudah dikenali sejak lama, tim arkeolog yang dipimpin oleh Reyhan Korpe dari Universitas Canakkale Onsekiz Mart berhasil mengungkapkan bukti-bukti tambahan yang semakin memperkaya pemahaman kita tentang peristiwa bersejarah ini.

Korpe menyatakan bahwa meskipun penemuan ini bukanlah yang pertama kalinya, mereka berhasil menemukan sisa-sisa kota kuno Hermaion, yang diyakini sebagai tempat perkemahan terakhir Alexander Agung sebelum pertempuran dimulai. Selain itu, tim peneliti juga menemukan jejak jalur Sungai Granicus yang sudah mengalami perubahan sejak masa hidup Alexander. Penemuan ini menunjukkan bagaimana situs tersebut telah berubah seiring berjalannya waktu namun tetap menyimpan banyak kenangan sejarah.

Tak hanya itu, tim arkeolog juga menemukan sebuah bukit yang menjadi lokasi ditemukannya kuburan dengan senjata. Kuburan tersebut pertama kali ditemukan oleh petani setempat pada tahun 2024, yang menemukan sisa-sisa tulang manusia dewasa. Meski begitu, tidak adanya penanda kuburan atau artefak khas menunjukkan bahwa ini bukan bagian dari pemakaman resmi, dan kemungkinan merupakan sisa-sisa pasukan yang gugur dalam pertempuran.

Sekilas Tentang Pertempuran Granicus

Pertempuran Granicus terjadi sekitar tahun 334 SM, di mana Alexander Agung, yang baru saja menggantikan ayahnya, Raja Philip II, memimpin pasukan Makedonia untuk melancarkan invasi besar-besaran ke Kekaisaran Persia yang saat itu sedang dipimpin oleh Artaxerxes III. Persiapan pasukan Persia tengah goyah setelah kematian raja mereka, yang memberi kesempatan bagi Alexander untuk melancarkan serangan.

Serangan ini merupakan balas dendam atas invasi Persia ke Yunani pada tahun 490 SM dan 480 SM. Pasukan Alexander sebagian besar terdiri dari orang-orang Makedonia, tetapi didukung oleh beberapa sekutu Yunani. Meskipun awalnya Alexander sempat terpojok dan dikelilingi oleh pasukan Persia, keberanian dan strategi pasukannya berhasil mengubah jalannya pertempuran.

Pada malam hari, pasukan Alexander menyebrangi Sungai Granicus secara diam-diam dan melancarkan serangan mendalam terhadap pasukan Persia yang tidak siap. Pertempuran ini berakhir dengan kemenangan telak bagi pasukan Makedonia. Setelah itu, Alexander melanjutkan serangkaian penaklukan, merebut kota-kota penting seperti Ephesus, Gordium, dan Sardes, yang hampir tidak memberikan perlawanan berarti.

Dengan penemuan baru ini, sejarah Pertempuran Granicus semakin hidup, memberikan gambaran lebih jelas tentang bagaimana Alexander Agung berhasil mengukir namanya dalam sejarah dunia. Temuan ini bukan hanya memperkaya pengetahuan tentang pertempuran tersebut, tetapi juga mengungkapkan jejak-jejak penting dari perjalanan sejarah yang mengubah peta dunia pada masanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *