https://aaapotassiumiodide.com

Teknologi Baru dari Dosen UNPAS Tingkatkan Pendidikan dan Kemandirian Pangan di Indonesia

Dalam era kemajuan teknologi yang pesat, Miftahul Fadli Muttaqin menjadi salah satu sosok yang patut diapresiasi atas dedikasinya dalam dunia pendidikan dan sosial di Indonesia. Sebagai dosen di Program Studi Teknik Informatika Universitas Pasundan (UNPAS) Bandung, Fadli tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai penggerak inovasi yang memiliki dampak nyata terhadap masyarakat.

Latar belakang pendidikan Fadli, yang meraih gelar sarjana dari UNPAS dan magister dari Institut Teknologi Bandung (ITB), memperkaya keahlian dan perspektifnya dalam menggabungkan teknologi dan kepedulian sosial. Dengan tujuan untuk memberikan kontribusi lebih besar, Fadli terjun langsung dalam mengatasi berbagai masalah yang ada di lingkungan pendidikan Indonesia.

Perjalanan inovasi Fadli dimulai pada tahun 2016, saat ia bekerja sama dengan mahasiswa dan kampus dalam sejumlah proyek penelitian. Fadli menyadari adanya masalah klasik dalam pengelolaan administrasi yayasan pendidikan yang sering kali tidak efisien dan kurang terupdate. Karena itu, ia terdorong untuk menciptakan sebuah aplikasi pengelolaan mutu pendidikan yang bisa diakses oleh yayasan tanpa adanya biaya.

“Aplikasi ini saya ciptakan dengan tujuan untuk mempermudah pekerjaan yayasan dalam pengelolaan pendidikan. Ini adalah upaya saya untuk menghadirkan teknologi yang dapat diakses oleh yayasan tanpa beban biaya,” ungkap Fadli dalam wawancaranya.

Hingga saat ini, aplikasi yang dikembangkan oleh Fadli telah digunakan oleh lebih dari 100 sekolah dan 8 yayasan di seluruh Indonesia. Pada tahun 2019, ia bekerja sama dengan Yayasan Pendidikan Astra dan ISO 9001 untuk memastikan bahwa aplikasi tersebut memenuhi standar mutu yang diakui secara nasional dan internasional.

Namun, Fadli tidak berhenti pada dunia pendidikan saja. Dalam dua tahun terakhir, ia berhasil memanfaatkan lahan kosong milik yayasan untuk tujuan pertanian berbasis teknologi. Banyak lahan yang sebelumnya terbengkalai kini dapat dimanfaatkan secara efisien menggunakan teknologi canggih untuk meningkatkan hasil pertanian.

“Dengan memanfaatkan teknologi, kami bisa mengurangi potensi kesalahan manusia dalam mengelola sektor pertanian. Kami bisa memantau semua proses mulai dari penyiraman hingga panen melalui aplikasi,” jelas Fadli.

Saat ini, proyek pertanian ini sudah mengelola lahan seluas 11 hektar, dengan 8.000 meter persegi di antaranya sudah beroperasi di daerah Purwakarta, Subang, dan Bandung. Teknologi yang digunakan memungkinkan pengelolaan pertanian yang lebih efisien dan berkelanjutan. Proyek ini tidak hanya membantu yayasan mencapai kemandirian pangan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar.

Fadli memiliki visi besar untuk menjadikan setiap pesantren di Indonesia mandiri dalam hal pangan. Ia berharap pesantren-pesantren dapat saling berkolaborasi dalam mendistribusikan hasil pertanian, menciptakan jaringan ekonomi yang kuat, dan mendukung satu sama lain.

“Harapan saya adalah menjadikan pesantren-pesantren di Indonesia bisa berdiri sendiri tanpa bergantung pada bantuan dari pihak luar,” ungkapnya.

Selain itu, Fadli sedang mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan (AI) ke dalam aplikasi manajemen kualitas pendidikan yang telah ia kembangkan. AI ini akan membantu yayasan untuk menganalisis tren, memetakan kebutuhan infrastruktur, serta mengoptimalkan pengelolaan sumber daya, termasuk energi dan air.

Dengan berbagai inovasi yang telah ia kembangkan, Fadli membuktikan bahwa teknologi tidak hanya dapat digunakan untuk kemajuan, tetapi juga sebagai solusi nyata bagi masalah yang ada di masyarakat. Ia berharap aplikasi dan program yang dikembangkannya dapat membantu yayasan menjadi lebih mandiri dan tidak lagi bergantung pada bantuan eksternal.

“Harapan saya adalah setiap yayasan yang kami bantu akan menjadi mandiri, dan tidak lagi bergantung pada pihak luar. Ini bukan hanya tentang satu yayasan, tetapi tentang membangun masa depan bersama,” ujar Fadli, menutup wawancaranya.

Kontribusi Fadli dalam dunia pendidikan dan teknologi tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, tetapi juga menginspirasi banyak pihak untuk berinovasi dalam memecahkan masalah sosial. Dengan pendekatan yang sederhana namun berdampak besar, Fadli telah membawa perubahan positif yang akan terasa bagi banyak generasi mendatang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *