Gua Safarwadi Bisa Tembus ke Makkah, Begini Kata Arkeolog!
Gua Safarwadi yang terletak di Tasikmalaya belakangan menjadi perhatian publik setelah muncul klaim bahwa gua ini bisa menembus hingga Makkah. Klaim tersebut langsung mencuri perhatian banyak pihak, termasuk para ahli arkeologi. Mereka mencoba menghubungkan fenomena ini dengan aspek religi dan filosofi.
Gua Safarwadi, dengan panjang 284 meter dan dua ujung yang terhubung, memiliki dua pintu masuk, yang pertama di Kampung Pamijahan dan pintu kedua di Kampung Panyalahan. Seiring dengan cerita yang berkembang, muncul anggapan bahwa gua ini memiliki hubungan dengan arah Makkah, yang tentunya menambah daya tariknya di mata masyarakat.
Menurut Dr. Ali Akbar, seorang arkeolog dari Universitas Indonesia, fenomena ini bisa dijelaskan melalui teori religi. Dr. Ali Akbar menjelaskan bahwa manusia pada dasarnya memiliki emosi atau naluri keagamaan yang mendorong mereka mencari tempat yang khusyuk untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Gua, yang dikenal sebagai tempat yang gelap, sering kali dipilih oleh manusia untuk tujuan tersebut.
“Manusia memiliki kecenderungan untuk mencari tempat yang gelap, seperti gua, untuk merenung dan memperdalam spiritualitas mereka,” ujar Dr. Ali Akbar. Gua Safarwadi, yang menurut sebagian orang memiliki lorong yang mengarah ke Makkah, bisa jadi mencerminkan keinginan batin manusia untuk menuju tempat suci tersebut.
Fenomena gua yang bisa ‘menembus’ tempat suci ini sebelumnya juga muncul pada Gua Sunyaragi di Cirebon, yang diyakini sebagai tempat meditasi dan refleksi spiritual sejak abad ke-16. Gua Sunyaragi, yang juga dikenal sebagai tempat penyepian, sering dikaitkan dengan pengolahan jiwa dan raga.
Meskipun ada klaim mengenai jalan menuju Makkah dalam Gua Safarwadi, Dr. Ali Akbar menegaskan bahwa itu lebih merupakan simbolisme atau filosofi agama. “Ini bukan berarti gua ini benar-benar menuju Makkah, melainkan lebih kepada ekspresi emosi keagamaan manusia yang ingin menghubungkan tempat ini dengan spiritualitas,” ungkapnya.
Sementara itu, KH. Endang Ajidin, sesepuh dari Komplek Ziarah Pamijahan, menjelaskan bahwa Gua Safarwadi memang memiliki sejarah yang terkait dengan Syeikh Abdul Muhyi dan murid-muridnya. Menurut cerita turun-temurun, ada lubang-lubang dalam gua yang dikaitkan dengan berbagai kota, seperti Cirebon, Surabaya, Banten, dan bahkan Makkah. Dalam gua tersebut, terdapat batu-batu dengan gambar peci haji yang diyakini menjadi simbol spiritualitas.
Namun, KH. Endang mengingatkan bahwa kisah ini sebaiknya dipahami sebagai fragmen hikayat dan cerita tradisional, bukan sebagai kenyataan sejarah yang mutlak. Viralitas cerita ini, menurutnya, harus ditanggapi dengan bijaksana agar tidak menimbulkan persepsi yang keliru di kalangan masyarakat.
Fenomena Gua Safarwadi pun mengundang berbagai interpretasi dan spekulasi. Apakah gua ini benar-benar memiliki hubungan dengan Makkah, ataukah ini hanya sebuah simbolisme religi yang memperkaya makna spiritual? Yang pasti, gua ini kini semakin dikenal luas dan menjadi salah satu daya tarik wisata religi di Tasikmalaya.