Para arkeolog menemukan lukisan fresko yang dianggap sebagai salah satu temuan terbaik dalam penggalian di kota Romawi kuno, Pompeii. Di dinding sebuah aula perjamuan besar, figur-figur mitologi Yunani seperti Helen of Troy tergambar di atas latar hitam yang tinggi. Lantai mosaik yang hampir utuh pun tersusun dari lebih dari satu juta kepingan ubin putih. Saat ini, sepertiga dari kota kuno itu masih tertutup oleh puing vulkanik yang harus dibersihkan. Proyek penggalian besar yang tengah dilakukan menjadi bukti bahwa Pompeii tetap menjadi jendela berharga dalam memahami budaya Kekaisaran Romawi.

Direktur situs penggalian, Dr. Gabriel Zuchtriegel, mengungkapkan bahwa warna hitam di dinding ruangan kemungkinan besar dipilih untuk menyamarkan noda asap dari lampu malam. Dalam suasana redup, lukisan-lukisan tersebut pasti tampak seolah hidup. Dua fresko utama di ruangan ini menggambarkan mitologi tragis, yaitu dewa Apollo yang merayu Cassandra serta pertemuan Pangeran Paris dengan Helen yang menandai awal kehancuran Troya. Penggalian yang berlangsung selama setahun terakhir telah mengungkap berbagai artefak berharga.

Tim arkeologi harus bekerja cepat untuk mengamankan temuan-temuan ini. Lukisan fresko yang tidak dapat dipindahkan diperkuat dengan suntikan plester agar tetap menempel di dinding. Sementara itu, batu-batu dipasang perancah dan atap sementara untuk mencegah keruntuhan. Penemuan lainnya menunjukkan hubungan antara toko roti, tempat pencucian pakaian, dan kediaman mewah di sekitarnya. Inisial “ARV” yang terukir di berbagai tempat mengarah pada seorang tokoh kaya bernama Aulus Rustius Verus, yang diduga pemilik properti tersebut.

Salah satu temuan paling mencengangkan adalah bukti keberadaan sistem perbudakan di toko roti. Ruangan gelap, berjeruji, dan minim ventilasi mengindikasikan kondisi kerja yang mengenaskan bagi para pekerja, yang diduga termasuk budak. Di lokasi inilah ditemukan kerangka tiga orang yang tertimpa reruntuhan, kemungkinan mereka tidak sempat menyelamatkan diri saat letusan Vesuvius terjadi. Penelitian ini terus menggali lebih dalam kisah tragis di balik keindahan Pompeii, mengungkap jejak kehidupan dan kematian yang membeku dalam sejarah.